Ojakgyo Brothers, kisah tentang 4 bersaudara Hwang beserta kedua orang tuanya. Tokoh utamanya adalah Tae Hee yang diperankan oleh Joo Won (Baker King, Kim Tak Gu) dan UEE (You're Beautiful, Birdy Buddy) sebagai Ja Eun. 
Drama ini masih berlangsung, dan untuk mengejar ketinggalan, saya membuat sinopsis per 10 episode, ya.. 
Pengenalan karakter Keluarga Hwang
Di sebuah 
lahan perkebunan yang luas, hiduplah keluarga Hwang. Mereka terdiri atas
 Ayah Hwang, Ibu Hwang, Nenek dan keempat putra mereka. 
Hwang Chang Shik atau sebut saja Papa Hwang, dari muda selalu menimbulkan masalah dan biasanya Mama Hwang yang akan membereskannya.
Park Bok Ja
 atau Mama Hwang, adalah wanita yang selalu ingin tahu, humoris, dan 
pandai bergaul. Selain itu ingin tahu semua urusan anak laki-lakinya.
Nenek
 adalah pusat keluarga. Menurut Hwang Tae Hee, jika nenek bahagia, maka 
seluruh keluarga akan bahagia. Maka seluruh anggota keluarga selalu 
berusaha menyenangkan nenek.
Hwang Tae Shik
 adalah anak pertama dari Papa Mama Hwang. Sudah hampir berumur 40 
tahun, tapi belum menikah. Pekerjaannya adalah fisioterapis. Hobinya 
adalah mengikuti matseon (blind date). Bukannya ia tak laku, tapi ia 
sangat pemilih dalam memilih pasangan.  Ia menginginkan calon istri yang cantik, tinggi, bla bla bla.. pokoknya hampir mendekati sempurna.
Hwang Tae Bum,
 anak kedua yang berprofesi sebagai reporter TV. Pintar dan tampan. Tapi
 juga kekanak-kanakkan. Di kantor, ia selalu berseteru dengan bossnya, 
Cha Soo Young, yang lebih muda daripadanya. Ia sering menangka 
berita-berita besar yang akhirnya menjadi headline, walaupun hal itu 
didapat dengan cara mengintip atau mencuri dengar dari adiknya, Hwang 
Tae Hee.
Hwang Tae Hee,
 adalah polisi. Seringkali ia kesal pada kakaknya karena, tanpa 
sepengetahuannya, kasus yang sedang ia selidiki langsung dijadikan 
headline berita di IBS, TV tempat Hwang Tae Bum bekerja. Ia bukanlah 
anak kandung Papa Mama Hwang, melainkan keponakan mereka. Ayahnya, kakak
 Papa Hwang, meninggal sejak ia kecil dan ia diadopsi oleh Papa Mama 
Hwang setelah ibu kandungnya menikah lagi. Ia adalah cucu kesayangan 
nenek.
Hwang Tae Pil
 adalah anak terakhir dari keluarga Hwang. Pintar, tapi juga sering 
membuat masalah. Ia ingin mencari pacar yaitu noona yang kaya. Ia 
bekerja part time sebagai model.
Sinopsis Ojakgyo Brother Episode 1 – 10
Seperti 
hari-hari biasanya Mama Hwang memberi makan bebek-bebek peliharaannya 
walaupun ia belum tahu, akan dijual kemana bebek-bebek itu setelah cukup
 umur. Ladang Ojakgyo ini sudah 10 tahun mereka garap dan walaupun 
hasilnya belum spektakuler, tapi mencukupi kehidupan keluarga Hwang. 
Namun pada 
suatu hari, seorang yang bernama Baek In Ho mendatangi rumahnya dan 
menyatakan kalau ladang itu adalah miliknya dan ia ingin menjual 
perkebunan tersebut. 
Seluruh 
anggota keluarga Hwang kaget dan tak percaya mendengarnya. Kecuali Papa 
Hwang dan Nenek. Mereka tahu mengenai hal itu. Mereka juga mengenal Baek
 In Ho. Bahkan sebenarnya Baek In Ho adalah teman semasa kecil Papa 
Hwang. 
Sepuluh tahun 
yang lalu Ayah Baek In Ho meminjamkan ladang itu pada Papa Hwang agar 
tak dijual/digadaikan oleh anaknya. Papa Hwang pun saat itu 
menyanggupinya. Namun saat itu ia tak memberitahu istrinya tentang 
pinjaman ladang tersebut. 
Sepuluh tahun 
yang lalu, untuk memberi kesan yang baik pada istrinya (karena ia sering
 membuat masalah), ia dan nenek mengatakan kalau ia mendapat warisan 
perkebunan dari sepupunya yang telah meninggal. Ia berencana untuk 
menghentikan kebohongan itu dan menceritakan kisah yang sebenarnya 2 
atau 3 tahun setelahnya, tapi selalu tak kesampaian.
Sampai saat ini. 
Baek In Ho 
berencana untuk menjual perkebunan itu untuk menutupi kerugian dan 
melakukan investasi yang akan ia lakukan. Ia berhutang sangat banyak dan
 harus ia selesaikan secepatnya. 
Namun sayang, sebelum penjualan kebun itu terjadi, Baek In Ho malah hilang saat  melakukan perjalanan ke Cina. Dan kebetulan Baek In Ho adalah saksi kunci dari kasus yang sedang ditangani oleh Tae Hee.
Hilangnya Baek In Ho ini  membuat
 keluarga Hwang sedikit lega. Namun kelegaan ini tak berlangsung lama 
karena putri Baek In Ho, Baek Ja Eun datang dan menagih tanah tersebut. 
Baek Ja Eun 
adalah “Nation Fairy”, begitu ia menyebutnya. Walaupun kelihatan 
sombong, tapi ternyata Baek Ja Eun adalah bunga kampus. Dunianya seperti
 gadis-gadis kaya kebanyakan. Belanja dan penampilan adalah dunianya, 
hal yang terpenting baginya. Namun begitu ayahnya menghilang, dunianya 
runtuh dan hal yang terpenting baginya menjadi rumah dan biaya kuliah 
semester akhirnya.
Saat ayahnya 
dikabarkan hilang, ia sedang berada di kantor polisi karena Tae Hee 
salah tangkap. Bukannya menangkap gadis yang penjual barang KW, Tae Hee 
malah menangkap Ja Eun, pengunjung yang sedang mencari tas bajakan. 
Berkali-kali ia mengatakan kalau ia hanyalah pembeli di toko, tapi Tae 
Hee tak mau percaya. Baru setelah temannya melihat wajah Ja Eun dan 
mengatakan kalau Tae Hee salah tangkap, Tae Hee baru percaya.
Sekembalinya 
Ja Eun ke rumah, ia mengetahui kalau ibu tirinya tak terpengaruh atas 
hilangnya ayahnya. Dan esoknya, ibu tirinya itu sudah kabur 
meninggalkannya dan setumpuk utang ayahnya. Ja Eun sangat bingung dan 
terpuruk. Namun secara kebetulan ia menemukan surat tanah perkebunan 
dari balik pigura fotonya. Ia teringat kalau ayahnya pernah mengatakan 
tentang mereka yang pernah mengunjungi perkebunan itu waktu ia kecil. 
Mengetahui 
kalau ayahnya memiliki warisan kebun, dan dengan memegang surat tanah 
tersebut, ia mendatangi ladang Ojakgyo dan berniat untuk menjual tanah 
itu. Uang itu rencananya akan ia gunakan untuk membayar kuliah dan 
membeli apartemen kecil untuknya. 
Lagi-lagi ia 
bertemu dengan Tae Hee lagi, yang menangkapnya karena mengira Ja Eun 
adalah pencuri yang masuk ke lahan mereka. Berulang kali Ja Eun 
mengatakan kalau ia pemilik kebun ini, namun Tae Hee tak percaya sampai 
Ja Eun mengatakan namanya. 
Papa Hwang 
mengerti kondisi Ja Eun. Namun Papa Hwang, yang tak ingin istrinya lebih
 sedih dan kecewa karena Mama Hwang sangat bekerja keras dan mencintai 
ladang Ojakgyo, menawari Ja Eun hal yang lain. Sebagai pengganti uang 
ladang yang dibutuhkan Ja Eun, ia menawari Ja Eun untuk tinggal di rumah
 mereka, dan mereka akan mengumpulkan uang untuk membayar uang kuliah Ja
 Eun.
Ja Eun 
akhirnya setuju. Ia akan membayar uang yang dikeluarkan oleh keluarga 
Hwang jika ladang Ojakgyo akhirnya terjual. Namun ia juga meminta uang 
saku, seperti yang ayahnya berikan padanya. Papa Hwang pun setuju.
Namun ternyata
 arti uang saku dan belanja bagi keluarga Hwang dan Ja Eun memiliki arti
 yang berbeda. Ja Eun dengan mudahnya membelanjakan 400 ribu won yang 
katanya hanya seharga sepatu. Mama Hwang kesal dan meminta penjelasan 
lebih lanjut. 
Ja Eun yang 
pulang dengan kesal, tak mau menjelaskan lebih panjang lagi, karena ia 
lebih peduli pada apa yang dilihatnya saat belanja tadi. Yaitu ibu 
tiriya, istri ketiga ayahnya. Saat mengetahui kalau ayah hilang di laut,
 ibu tirinya langsung angkat kaki dan tak mau dibebani oleh anak tiri. 
Dan yang menyakitkan lagi,  ternyata selama ini ibu tirinya berselingkuh dengan anak buah ayahnya.
Malang nasib 
Ja Eun. Setelah seluruh harta ayahnya lenyap karena banyaknya hutang 
yang ditinggalkan ayahnya, kemudian ia memergoki ibu tirinya 
berselingkuh. Surat tanah yang ia miliki, hilang. Setelah itu ada cobaan
 lagi yang datang menghampirinya.
Hal ini 
berkaitan dengan kasus yang sedang ditangani oleh Tae Hee. Kasus 
tersebut adalah kasus penyelundupan perhiasan dan jam tangan mahal yang 
menghubungkan antara Profesor Seo dan Baek In Ho. 
Profesor
 Seo bekerja di universitas tempat Ja Eun menuntut ilmu. Tae Hee 
menemukan kalau Baek In Ho memberikan jam tangan mahal pada Prof. Seo. 
Mengapa ayah Ja Eun memberikan jam tangan pada Prof. Seo? Apakah mungkin
 Prof. Seo juga terlibat pada penerimaan mahasiswa yang tak seharusnya 
dilakukan alias mahasiswa itu masuk lewat pintu belakang?
Dugaan Tae Hee
 itu diketahui oleh Tae Bum yang kadang kala, saat kepepet kekurangan 
berita, mengulik informasi dari Tae Hee dengan cara apapun. Karena jika 
ia ketahuan tak mendapat berita, pasti teguran bin sindiran keluar dari 
mulut bosnya, Cha Soo Young. Namun bukan berarti ia tak dapat membalas 
sindiran itu ..
Soo Young, 
wanita yang lebih muda namun sudah bisa menjadi bosnya. Selama bekerja 
di kantor berita, Tae Bum selalu bertengkar dengan Soo Young berkaitan 
dengan liputan berita. Walaupun pernah pada suatu saat di malam penuh 
alcohol, mereka melakukan one night stand. 
Tapi Soo Young
 tetaplah bos Tae Bum. Dan saat Tae Bum mengetahui kalau Prof. Seo (yang
 9 tahun yang lalu juga diduga pernah menerima suap untuk penerimaan 
illegal, yang tak ada bukti) menerima suap lagi, ia langsung membuat 
berita itu sebagai headline agar Soo Young puas.
Berita itu 
memang langsung menjadi headline. Dan Ja Eun sebagai korbannya. Ia 
diduga sebagai mahasiswa yang masuk dengan jalur belakang, dengan jam 
tangan mahal sebagai suapan yang diberikan oleh ayah Ja Eun kepada Prof.
 Seo.
Seketika itu 
juga image Ja Eun sebagai putri kampus, Nation Fairy, langsung hancur. 
Hinaan dan cercaan ia terima baik secara online maupun offline. Bahkan 
saat ia datang ke kantor polisi untuk interogasi, para wartawan 
mengeroyoknya sampai ia harus buru-buru diselamatkan oleh Tae Hee dan 
teman-temannya. Ia pun kemudian diinterogasi oleh atasan Tae Hee 
langsung, Lee Ki Chul.
Dan setelah 
interogasi dan penyelidikan lebih mendalam, ternyata Baek Ja Eun bukan 
mahasiswa yang masuk dengan suap. Ja Eun adalah mahasiswa pintar yang 
tanpa suap pun dapat diterima.  
Walaupun 
sebenarnya atasan Tae Hee tak perlu menginterogasi Ja Eun, karena ia 
memang tahu ada mahasiswi yang memang masuk lewat pintu belakang. Ia 
bukanlah Ja Eun, melainkan Lee Seung Ri, mahasiswi saingan Ja Eun dalam 
hal popularitas, yang juga anaknya sendiri. 
Namun nasi 
sudah menjadi bubur. Image Ja Eun sudah keburu hancur. Ia dipecat di 
tempatnya bekerja. Di restoran, ia dikenali banyak orang dan mendapat 
hinaan yang bertubi-tubi. 
Ingin 
melupakan hal itu, ia minum soju hingga mabuk. Ia menumpahkan kekesalan 
dengan berteriak-teriak mengatakan kalau ia tak membutuhkan ayahnya, ia 
tak membutuhkan siapapun. Ia adalah Baek Ja Eun, national fairy. 
Dalam kondisi 
mabuk, ia teringat akan pandangan tak suka Mama Hwang padanya. Hal ini 
semakin membulatkan tekadnya untuk pergi ke perkebunan.
Keesokan 
harinya, Mama Hwang histeris karena tak menemukan bebek peliharaannya. 
Pir di kebun juga jatuh dan rusak. Truk mereka dicoret-coret dengan 
tulisan Maling dan kata-kata sejenisnya. 
Siapa biang keroknya? Mama Hwang benar-benar amat sangat marah.
Biang keroknya
 sedang tertidur terlentang dengan sepatu bot kotor yang masih menempel 
di kaki. Jelas Ja Eun masih mabuk. Saat dibangunkan, ibu mengancam akan 
memanggil polisi. Ja Eun pun tak takut karena ia juga akan melaporkan 
keluarga Hwang yang mencuri harta miliknya, perkebunan Ojakkyo. Ia  berteriak-teriak
 tak hanya di hadapan keluarga Hwang, tapi juga di depan para tetangga, 
membuat Mama Hwang merasa malu dan terhina.
Hasilnya, Ja 
Eun ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Ia tak mempedulikan 
kedatangan Papa Hwang yang sejak beberapa hari yang lalu mencarinya 
karena khawatir. Ja Eun lebih memilih ditahan di kantor polisi daripada 
pulang ke rumah keluarga Hwang.
Hanya saja Tae
 Hee menyadarkannya. Tae Hee membangunkan Ja Eun yang bersikeras tidur 
di kantor polisi. Tae Hee mengakui kalau ia salah telah membiarkan 
berkas kasus dugaan penyuapan di universitas terkuak. 
Tapi Ja Eun 
juga bersikap seperti bayi, yang tak mau berusaha apalagi saat surat 
tanahnya hilang. Apakah ia akan berusaha mendapatkannya perkebunan itu? 
Daripada marah-marah tak karuan, lebih baik Ja Eun memikirkan caranya 
agar kebun itu dapat kembali ke tangannya. Jika tidak, lebih baik Ja Eun
 mencari pria kaya dan menikahinya.
Sepanjang hari
 Ja Eun memikirkan kata-kata Tae Hee. Dan keesokan harinya ia menemui 
Tae Hee (yang sedang dihukum dengan melakukan pekerjaan administrative 
karena kesalahan atas kasus suap Baek Ja Eun) di kantor polisi. Ia 
meminta saran pada Tae Hee, apa yang harus ia lakukan?
Tae Hee 
menceritakan bagaimana perjuangan keluarganya, terutama ibunya, 
menjadikan tanah keras menjadi subur selama 10 tahun terakhir ini. Bagi 
ibu, perkebunan ini adalah anaknya. Jadi Ja Eun harus menunjukkan kepada
 Mama Hwang, kalau Ja Eun bukanlah orang yang salah untuk memiliki 
perkebunan ini.
Dan Ja Eun keluar dari kantor polisi dengan pencerahan dan tekat yang baru.
Hal ini 
dibuktikan pada keesokan harinya. Mama Hwang yang masih marah dan kesal 
karena rusaknya kebun mereka, terkejut saat membuka pintu.
Di hadapannya, Ja Eun berdiri di samping sebuah tenda dan tersenyum lebar. Dengan ceria ia menyapa,
| “Halo, Bibi..!” | 
Cerita lainnya:
Tae Shik, 
sebagai putra tertua yang selalu menjalani matseon akhirnya menemukan 
pasangan yang sesuai dengan kriterianya, Ye Jin. Tapi ia tak menyadari 
kalau selama ini ada wanita yang menyukainya, Kim Mi Seok. Mi Seok 
adalah teman SD-nya, tapi ia tak menyadari hal itu. Karena Mi Seok 
tampak lebih tua darinya.
Mi Seok 
memiliki anak, Ha Na, yang sebenarnya bukan anak kandungnya melainkan 
keponakannya. Namun ia memilih dipanggil sebagai ibu, karena tak ingin 
menimbulkan banyak pertanyaan dari lingkungannya. Mi SEok dan Ha Na 
menyewa rumah di perkebunan Hwang dan bekerja di restoran bebek.
Pada akhirnya 
Tae Shik mengetahui kalau Mi Seok adalah teman sekolahnya, tapi ia tetap
 tak tertarik pada Mi Seok karena ada Ye Jin yang selalu menghubunginya 
dan penampilan Mi Seok sendiri yang tidak keren.
Cerita lainnya lagi :
Masih ingat 
akan one night stand antara Tae Bum dan Soo Young? Beberapa saat 
kemudian Soo Young mengetahui kalau dirinya hamil. Tae Bum yang 
diberitahu oleh teman sekerja atas dugaan Soo Young yang hamil, 
menghubungkan dirinya dan kejadian malam itu. Ia mencoba menghindari Soo
 Young. Selama ini usahanya menghindar selalu berhasil, sampai suatu 
saat Soo Young langsung mendatangi apartemennya dan mengeluarkan bom 
itu. 
Bukan tentang 
berita kehamilannya, karena Tae Bum (berpura-pura) nampak cool 
mendengarnya. Tapi tentang keinginan.. bukan permintaan.. err.. perintah
 Soo Young untuk menikahinya.
 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar